Kamis, 08 Februari 2018

5 HAL YANG HARUS ANDA LAKUKAN SAAT KERJA PRAKTEK

Semester ini akan segera berakhir. Bagi Anda mahasiswa tahun ketiga, bisa jadi ini menandakan satu hal. Waktunya Kerja Praktek (KP). KP atau biasa disebut Kapita Selekta / Praktek Kerja Lapangan sendiri adalah satu satu media yang biasa dilakukan oleh perguruan tinggi untuk memberikan kesempatan para mahasiswanya merasakan langsung praktek keilmuan mereka di dunia kerja. Berbeda dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang biasanya dilakukan di desa-desa dan beramai-ramai oleh mahasiswa lintas jurusan, KP biasanya dilakukan dengan magang pada posisi tertentu di perusahaan-perusahaan. Selain bertujuan memberikan pengalaman dunia kerja, KP biasanya dijadikan sarana untuk mengetahui keterkaitan antara ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan implementasinya di dunia kerja. Karena fungsi KP ini sendiri cukup penting, ada beberapa hal yang kayaknya penting banget Anda lakukan saat KP. Apa aja ? Langsung aja deh dicek di TKP.

1.Belajar Profesionalime Kerja
Ini hal yang paling utama. Saat KP, Anda akan diminta untuk belajar menjadi seorang karyawan, seorang profesional, dan membiasakan diri bersikap selayaknya seorang profesional dalam dunia kerja. Apa itu professional ? Simpelnya, professional adalah melakukan sesuatu pada tempatnya, dan mengutamakan kepentingan perusahaan / hubungan kerja daripada kepentingan pribadi. Jadi ga ada lagi yang namanya telat masuk kantor, telat ngumpulin tugas, telat datang meeting, ga bisa nyelesaiin tugas dari atasan karena belum pernah diajarin waktu kuliah, atau datang ke kantor dengan pakaian yang kucel dan ga rapi. Tinggalkan segala kebiasaan buruk saat kuliah itu saat di dunia kerja. Dalam dunia professional, kepercayaan adalah hal yang terpenting, dan kepercayaan terhadap Anda dapat dengan sangat mudah dilihat dari berbagai aspek, termasuk dari hal-hal sederhana yang menurut Anda sepele.

2. Belajar Dewasa
Saat memilih perusahaan tempat KP, cukup banyak mahasiswa yang memilih perusahaan yang berlokasi di luar kota tempat ia kuliah. Salah satu pertimbangannya adalah cari pengalaman dan lingkungan baru, selain kesempatan jalan-jalan tentunya. Sebenernya ga ada yang salah tentang hal ini, justru memilih perusahaan tempat KP di luar tempat kuliah bisa memberikan Anda pengalaman baru akan arti kedewasaan dan kemandirian. Bagaimana menentukan lokasi tempat tinggal yang strategis, mengatur jam berapa berangkat dan naik apa ke kantor, mengatur keuangan sehari-hari, hingga menyelesaikan sendiri urusan rumah tangga yang terkesan sepele seperti mencuci baju. Dunia kerja adalah dunia kemandirian. Diharapkan ketika memasuki dunia kerja, Anda “sudah selesai” dengan urusan-urusan pribadi dan dapat benar-benar fokus akan tanggung jawab pekerjaan itu sendiri, dan melalui hal-hal ini Anda dapat berlatih untuk terbiasa hidup mandiri.

3. Belajar Implementasi Ilmu Perkuliahan di Dunia Kerja
Pernah kepikiran ga sih kenapa kita harus capek-capek ngerjain tugas yang seabrek dari dosen ? Begadang sampe mata marah cuma buat ngumpuin tugas tepat waktu dan berbagai penderitaan khas mahasiswa lainnya. Nah ini semua itu akan terjawab saat Anda KP. Apa aja implementasinya, kenapa kita mempelajari itu, apa manfaat bagi kita ke depannya, bisa Anda amati selama proses pelaksanaan KP. Dengan mengetahui implementasi materi perkuliahan di dunia kerja, kita bisa mengetahui apa potensi diri kita dan apa kemampuan yang perlu diperdalam sebagai bekal pasca kampus nantinya.

4.   Belajar Membangun Jejaring
Dalam dunia yang benar-benar kompetitif sekarang ini, jaringan dan relasi mutlak menjadi atribut pendukung bagi seseorang dalam mencapai kesuksesan. Saat Anda KP, Anda akan berkenalan dengan lingkungan professional untuk pertama kalinya. Jangan sia-siakan kesempatan ini dan mulailah membangun nama baik. Selain didapat dari kinerja yang baik, nama baik dapat dikembangkan dengan kemampuan membangun jejaring yang mumpuni. Mulailah membangun jejaring dari orang-orang terdekat, mulai dari rekan di kantor, teman-teman satu angkatan magang lintas universitas di kantor, hingga atasan atau supervisor magang di kantor. Ga cuma bermanfaat secara kasat mata, dari sudut pandang agama pun, menjalin tali silaturahim dapat menambah umur dan rejeki. Jadi memang sama sekali ga ada salahnya.

5.   Belajar Mengetahui Prospek Karir
Hampir mirip sama poin ketiga. Selain bisa tau apa implementasi materi perkuliahan di dunia kerja, saat KP Anda juga bisa mengetahui prospek pekerjaan yang dapat Anda pilih nantinya saat pasca kampus. Apa saja pilihannya, apa plus minus nya, bagaimana jenjang karirnya bisa Anda ketahui. Maka dari itu jangan cuma jadi anak magang yang antisosial, yang datang ke kantor, duduk, ngerjain tugas, istirahat, ngerjain tugas lagi, terus pulang on time. Bangunlah kedekatan dengan rekan sekantor, seringlah berdiskusi dan bertanya. Diharapkan dari sana kita bisa memahami apa yang dunia kerja butuhkan dari keilmuan yang tengah Anda pelajari, didukung dengan pemahaman implementasi ilmu perkuliahan di dunia kerja, potensi dan skill yang dapat diperdalam untuk pasca kampus, sehingga sebelum lulus pun Anda sudah dapat merencanakan prospek karir yang paling sesuai bagi diri Anda.

Punya pendapat lain soal hal-hal yang perlu dilakukan saat KKP? Silakan ditambahkan di kolom komentar 


Kuliah Kerja Praktik Jalan Dapat Pekerjaan sebelum Jadi Sarjana



Tahun ini adalah semester di mana kami sedang melakukan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Jadi, di semester ini kami mempraktikkan teori yang selama ini kami pelajari di kelas. Seperti KKP pada umumnya, melalui sebuah proposal yang sudah disiapkan oleh pihak kampus, kami disuruh mencari perusahaan di mana kami bisa melakukan KKP. Bagi sebagian teman yang tidak bekerja, mereka akan sibuk mencari perusahaan untuk melakukan KKP. Bagi yang sudah kerja seperti saya dan teman yang lainnya, kami tak perlu lagi mencari perusahaan untuk melaksanakan KKP. Sambil nyari duit ya kami sekalian KKP.

KKP sendiri diadakan agar mahasiswa dapat mengerahkan seluruh kemampuan akademiknya, sekaligus mempraktikkannya. Lebih dari itu KKP berfungsi juga sebagai pengenalan dunia kerja yang sesungguhnya kepada mahasiswa. Jadi, secara tak langsung pengalaman KKP ini dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja setelah nanti lulus kuliah.

Tapi sekalipun sangat bermanfaat, ada saja mahasiswa yang malas melakukan KKP. Dari beberapa hasil dengar dan lihat saya, ada saja mahasiswa yang merekayasa KKP-nya. Contohnya seperti KKP di kafenya teman, atau di perusahaan yang ada kenalan. Keuntunganya?Mereka tak perlu datang untuk KKP, tahu-tahu nanti di laporannya sudah tercantum tanda tangan atasan selama KKP, cap perusahaan serta laporan selama KKP.

Terserahlah itu gimana mereka aja. Tapi ada beberapa hal mungkin harus saya share kenapa kita harus serius dan melihat KKP ini sebagai peluang emas bagi kita yang belum selesai kuliahnya. Tentu saya tidak sekedar memberi pandangan, tapi saya akan tuliskan beberapa pengalaman yang saya tahu, di mana KKP dapat menjadi jembatan emas untuk masa yang akan datang.

1. Kesempatan untuk Bekerja di Perusahaan Impianmu

Kalau bukan karena harus cari uang, saya sendiri akan memanfaatkan momen ini untuk melaksanakan KKP di perusahaan impian saya. Misalnya Kompas. Memang sih belum tentu diterima, tapi setidaknya sudah usaha. Banyak mahasiswa tidak sadar kalau proposal KKP yang disediakan oleh kampus adalah tiket gratis untuk masuk ke dalam perusahaan ternama hingga perusahaan yang dicita-citakan. Memang KKP ada masanya, setelah selesai kita harus meninggalkan perusahaan tersebut. Tapi saat kita melakukan KKP di sebuah perusahaan, sebenarnya kita sedang mencuri start.

Salah senior saya ada yang melakukan KKP di sebuah stasiun televisi. Luar biasanya, saat ini dia telah bekerja di stasiun televisi tersebut. Sering dia mem-posting foto-fotonya saat bertemu artis. Bayangkan, semua hanya berawal dari KKP. Hal yang sama terjadi pada anak teman kerja saya yang bercerita kalau anak perempuannya yang dulu KKP di kantor pajak, kini malah ditawari untuk bekerja di sana. Demikian pula anak anak SMA dan SMK yang dulu Praktek Kerja Lapangan (PKL) di toserba tempat saya bekerja. Saat ada penerimaan karyawan, malah bagian personalianya menyuruh mereka untuk memasukan lamaran untuk nanti diproses dan diterima bekerja.

Tentu semua itu adalah efek dari yang namanya KKP dan PKL saat kita masih menempuh pendidikan, entah itu SMA sederajat atau kuliah. Kalau selama numpang KKP atau PKL di sebuah perusahaan kita menunjukkan loyalitas dan totalitas, yang ada bukan kita yang nyari kerja, tapi kitalah yang lebih dulu di-booking oleh perusahaan tersebut. Dari contoh sederhana ini seharusnya kita tak menyia-nyiakan kesempatan untuk KKP.

2. Kesempatan untuk Menambah Relasi yang Mendatangkan Rekomendasi

Mungkin kita sudah biasa mendengar kata relasi. Tapi banyak yang tidak sadar, bahwa relasi bukan cuman untuk gaya-gayaan karena punya banyak teman. Relasi mendatangkan rekomendasi. Dosen saya pernah bercerita bahwa kebanyakan mereka yang diterima bekerja bukan karena kegagahan dan isi otaknya, melainkan karena adanya orang dalam, relasi yang mendatangkan rekomendasi.
Selama saya melamar kerja, rasanya semua karena bantuan relasi. Hanya satu dua yang hasil melamar sendiri. Bahkan saya pernah melamar kerja di sebuah perusahaan tapi tidak diterima, Lalu teman saya memberi tahu bahwa dia memiliki teman di perusahaan yang sudah menolak saya itu lalu meminta agar saya menitipkan surat lamaran saya kepada dia lalu dia akan menitipkanya pada temanya itu. Hasilnya? Saya diterima.

Ada banyak contoh yang saya lihat bagaimana kekuatan relasi yang mendatangkan rekomendasi ini dapat membukakan jalan bagi kita yang tengah mencari kerja. Bukan berarti kalau melamar tanpa relasi tak akan dapat kerja. Tapi di situlah manfaat KKP, kita akan mengenal banyak pelaku di dunia kerja. Minta nomor handphone-nya dan titipkan lamaran kita saat mereka membuka lowongan kerja. Apalagi perusahaan yang masih kental kekeluargaanya, atau statusnya perusahaan keluarga, sudah dipastikan satu keluarga ada yang bekerja di sana semua. Kenapa itu bisa terjadi? Tentu karena rantai relasi yang selalu siaga menempatkan kenalanya saat sebuah lowongan dibuka.

3. Biar Paham kalau Dunia Kerja dengan Dunia Kampus Itu Beda Banget!

Kalau di kampus kita bakal ketemu teman sebaya yang bisa diajak ketawa-ketawa, jangan harap bakal nemuin yang sama di dunia kerja. Malahan kampus sesungguhnya itu ya dunia kerja, karena di sana kita bakal ditempah secara emosi dan karakter. Kalau di kelas kamu kritis dan pendebat ulung, lalu bisa mengeksplorasi suatu topik untuk kemudian menunjuk tangan dan memberi pendapat, jangan harap itu berlaku di dunia kerja. Mau sejago apa pun pengetahuan kamu tentang politik, saat kamu KKP di perusahaan semen, satu-satunya hal yang perlu kamu lakuin adalah menghapal jenis produk, proses distribusi, cara menjual, stock barang, tergantung kamu KKP di posisi apa.

Kita dikasih materi dan pengenalan produk perusahaan itu, lalu kita mengerjakan jobdesk yang sudah digariskan.Jadi saat KKP kita belajar disiplin dan mengerjakan hal-hal yang ada hubunganya dengan perusahaan, lain dari itu hanyalah sebuah selingan. Itu sebabnya dengan melaksanakan KKP dengan baik kita tak akan terkaget-kaget ketika kelak bekerja. Mentalnya sudah ada. Kita jadi tahu bahwa kadang-kadang hal yang terdengar begitu kental standard operating procedure-nya (SOP) ternyata pada praktik di lapanganya tidak terlaksana.

Nah, hal-hal beginilah yang bakal banyak kita pelajarin saat KKP. Jadi, bukan sekedar nulis laporan. Tapi kita juga belajar memahami ritme dalam dunia kerja. Belajar diketawain karena belum tahu apa-apa, belajar menerima saat ditunjuk-tunjuk dan belajar untuk jadi seorang pekerja profesional.

Tentu masih banyak lagi manfaat yang bisa dipetik jika kita melaksanakan KKP atau PKL dengan baik. Tapi saya yakin tiga hal di atas sudah cukup untuk mengubah keengganan kita dan melihat kegiatan magang ini sebagai sebuah peluang yang mendatangkan berbagai keuntungan.

7 Tips Memilih Tempat Magang untuk Membangun Karier Impian

7 Tips Memilih Tempat Magang untuk Membangun Karier Impian

Kesempatan magang sebelum lulus kuliah ataupun saat sedang mencari pekerjaan tetap adalah tawaran yang perlu kamu pertimbangkan. Sedikit banyak akan ada gambaran soal dunia kerja yang bakal kamu dapat lewat magang. Beberapa kampus bahkan sudah memasukkan magang sebagai salah satu mata kuliah yang harus dipenuhi kreditnya sebelum menyusun skripsi, sekaligus memberi kesempatan buat para mahasiswanya untuk mengumpulkan data terkait penelitian skripsi.


Saya pernah baca satu artikel soal magang—berdasarkan data dari National Association of Colleges and Employers ada 61% mahasiswa yang ikut program magang saat kuliah, dan 52% dari jumlah tadi sudah dapat tawaran kerja sebelum kelulusan. Hal ini juga berlaku di Indonesia, pengalaman yang kamu punya dari magang akan bantu perusahaan yang kamu lamar untuk mempertimbangkan aplikasimu. Misalnya kalau kamu memang passionate dengan dunia jurnalistik, pengalaman magang di media lokal atau radio pasti akan menambah nilai jual CV kamu. Tapi, jangan asal pilih tempat magang juga, ya! Kamu perlu pertimbangkan beberapa faktor yang akan saya bagi tipsnya di artikel ini.

1. Bidang atau sektor yang akan dimasuki


Magang yang berhubungan dengan mata kuliah atau penelitian skripsi tentu akan lebih memudahkan kamu untuk menentukan tempat yang akan dituju. Tapi, kalau kamu mau magang untuk mengisi libur panjang semester atau hari-hari yang sudah semakin lengang di akhir perkuliahan, ada baiknya kamu sesuaikan tempat magang dengan tujuan kerja kamu setelah lulus kuliah. Beberapa teman saya memilih magang di lembaga non profit karena memiliki jiwa volunteer yang tinggi. Sementara teman lain memilih magang di kantor-kantor milik pemerintah karena ingin tahu dunianya PNS sebelum memutuskan untuk ikut CPNS nantinya. Bagi kamu yang kuat dengan persaingan perusahaan swasta, tidak ada salahnya juga mencicipi lebih dulu rasanya lewat kegiatan magang. Intinya sih, sesuaikan tempat magang dengan sektor kerja yang mau kamu tekuni setelah lulus nanti.

2.   Lokasi tempat magang

Magang di luar kota atau daerah terpencil jadi pilihan kamu? Tidak ada salahnya juga jika memang berkaitan dengan pekerjaan yang nanti akan kamu pilih. Seperti yang saya ceritakan di poin pertama, jika sektornya sesuai, lokasi kemudian jadi pertimbangan selanjutnya. Nostalgia ke masa kuliah, teman-teman dari fakultas Geologi dulu harus merasakan magang di pedalaman hutan Kalimantan atau Sumatera karena lokasi penelitian skripsinya ada di sana. Kondisi seperti ini tentu tidak memberi kesempatan buat memilih. Berbeda cerita kalau kamu ingin bekerja di kota besar atau tidak jauh dari rumah, maka tempat magang seperti bank atau perkantoran bisa jadi pilihan untuk kamu merasakan simulasi kerja.


3.   Skill yang akan kamu dapat


Bicara soal poin ini, mungkin kamu akan dapat jawaban sekenanya dari teman-teman yang juga sedang mencari tempat magang karena posisi sebagai anak magang memang tidak memberi jaminan apapun buat kemajuan skill kamu. Tapi, kamu bisa cari tahu deskripsi kerja dari posisi atau divisi yang akan jadi tempat kamu internship. Kriteria yang ditentukan perusahaan itu perlu kamu ingat dan gali lebih banyak lagi sewaktu kamu sudah diterima dan mulai magang di sana. Skill ini yang bisa kamu kenali lebih dalam supaya selesai magang, kamu punya pengetahuan yang sudah lebih dibanding awal masuk.

4.   Durasi dan waktu magang


Durasi yang kamu punya untuk bisa ada di tempat magang juga harus sudah jelas dan diinfokan ke pihak kantor sebelum persetujuan. Jika waktu magang kamu akan setiap hari dan berbenturan dengan jadwal bimbingan skripsi misalnya, pastikan atasan kamu sudah tahu dan mau memberi toleransi untuk hal tersebut. Periode magang di tengah tahun biasanya bisa lebih panjang dibanding saat libur akhir tahun, mengingat kalendar akademik Indonesia yang kebanyakan mulai tahun ajaran baru di pertengahan tahun. Sekarang ini banyak juga tawaran magang dari Kementerian yang lokasinya di luar negeri, loh! Konsekuensi jika magang di luar negeri biasanya lulus sedikit lebih lama, 1-2 semester bagi kamu yang durasi magangnya lebih dari 3-6 bulan. Tapi kalau manfaatnya besar buat bekal kerja kamu, kenapa tidak?

5.   Pengalaman kerja

Salah satu hal penting yang perlu kamu perhatikan saat mencari tempat magang adalah pengalaman kerja seperti apa yang akan kamu dapatkan? Kebetulan di Indonesia memang tidak semua perusahaan atau kantor memberikan tugas sewajarnya tugas seorang staf kepada anak magang. Tidak jarang juga cerita anak magang yang tugasnya cuma bantu fotokopi atau mendata dokumen saja. Maka itu, nilai pengalaman kerja yang ditawarkan tempat magang juga perlu kamu pertimbangkan. Kamu bisa tanya ke senior yang sudah pernah bekerja di perusahaan tersebut kalau memang ada, tapi kalau tidak sebaiknya kamu cari tahu. Apakah kantor ini akan mengajarkan kamu untuk berorganisasi dengan profesional? Apakah jenis pekerjaannya mendapatkan supervisi langsung dari manajemen atau hanya sekedar mengikuti alur yang sudah ada tanpa bisa berdiskusi dengan atasan?

6.   Paid/unpaid internship?

Bagi beberapa mahasiswa, yang menarik dari mengambil kesempatan magang adalah uang saku yang bakal diberikan kantor/perusahaan di setiap akhir bulan selama internship. Hal ini cukup wajar, karena seharusnya anak magang juga tetap dihargai walaupun tidak sebesar yang didapat pegawai kontrak apalagi pegawai tetap. Di luar negeri sudah ada aturan gaji minimum yang bisa diberikan pada mahasiswa yang magang baik di dalam atau luar kampus. Tapi di Indonesia hanya beberapa perusahaan yang cukup mengapresiasi keberadaan dan kontribusi anak magang. Jadi kalau masalah gaji atau uang saku menjadi pertimbanganmu, cari tahu juga sebelum kamu mendaftar ya. Tentu kamu bisa cek juga di Glints info soal tempat magang dari berbagai sektor.

7.   Potensi network

Tips terakhir dari saya, pastinya juga tips dari banyak pihak dan orang-orang yang sudah pernah melewati masa magang, yaitu network. Tidak dipungkiri, network adalah salah satu yang dikejar dari kesempatan magang. Kamu akan punya kenalan baru yang sudah profesional di bidangnya, rekomendasi yang baik dari atasan di tempat magang akan menambah bobot profil kamu juga, khususnya kalau sektor kerja yang mau kamu tuju linear dengan perusahaan tempat magang terdahulu. Wejangan dan cerita soal pengalaman para profesional juga akan kamu dapat ketika magang, asalkan kamu tidak pasif dan tetap kooperatif selama magang.

Banyak sekali ya yang harus dipertimbangkan sebelum mengikuti program magang di suatu perusahaan. Kamu sendiri sudah menentukan belum akan magang di mana? Semoga tipsnya bisa bermanfaat dan membantu kamu menentukan tempat magang, ya!


Glints adalah platform bagi para profesional muda untuk mengembangkan kariernya. Salah satunya adalah dengan menyediakan berbagai informasi kesempatan magang yang sedang dibuka oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, mulai dari startup lokal hingga MNC besar. Yuk, lihat lowongan-lowongan magangnya. Siapa tahu ada yang cocok dengan bidang karier yang ingin kamu bangun!

Kuliah Kerja Praktek (KKP) ATAU MAGANG

Pengertian
1.     Kuliah Kerja Praktek (KKP) merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa berupa magang atau observasi di perusahaan atau instansi pemerintah secara terbimbing dan terpau sebagai persyaratan kelulusan.
2.     Magang adalah bentuk belajar dan berlatih keterampilan pada dunia kerrja yang lebih menekankan pada praktek daripada teori.
3.     Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kalaborasinya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.
4.     Kuliah Kerja Praktek (KKP) merupakan proses perpaduan berbagai komponen pengetahuan teoritis dengan praktek.


Maksud
Memberi pengalaman bagi mahasiswa untk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya di dalam perkuliahan pada kegiatan nyata dibidang studinya masing-masing.

Tujuan
1.     Mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya.
2.     Agar mahasiswa mendaptka pengalaman secara faktual dilapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang professional, yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkan dalam kehidupan dunia kerja yang nyata.

Sistem Magang di Indonesia
Magang merupakan syarat utama untuk melalui proses pendidikan. Mahasiswa tingkat akhir diwajibkan untuk melakukan magang di suatu perusahaan terdahulu sebelum mendapatkan gelarnya. Apa definisi dan manfaat program magang? Bagaimana panduan magang?
Bagi mahasiswa tingkat akhir, pasti kalian sangat akrab dengan kata magang. Ya, magang memang merupakan salah satu syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana. Tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi mengakibatkan proses magang menjadi sangat penting untuk ke depannya. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan magang? Kenapa Universitas mengharuskan kita untuk mengikuti program magang? Yuk kita bahas bersama!

Undang-Undang atau Peraturan Khusus Yang Mengatur Mengenai Magang
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30. Dan lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
Dalam Peraturan Menteri tersebut, Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.

Jumat, 08 Desember 2017

ARCHITECTURE BULLDING CLIP MONAS - ICON JAKARTA


Monumen Nasional
Monumen Nasional
Informasi umum
Lokasi
Alamat
Lapangan Merdeka
Mulai dibangun
Selesai
Diresmikan
Tinggi
132 meter
Desain dan konstruksi
Arsitek
Kontraktor utama
P.N. Adhi Karya
(tiang fondasi)

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan MerdekaJakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.
*   Sejarah

Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai merencanakan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus bangsa.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tetapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh Frederich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.
*   Pembangunan
Soekarno menginspeksi pembangunan Monas. Foto ini dibuat sekitar tahun 1963-1964.
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September sehingga tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto. Lokasi pembangunan monumen ini dikenal dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan GambirLapangan IkadaLapangan MerdekaLapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.
*   Rancang Bangun Monumen
Monumen Nasional dalam tahap pembangunan.
Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan universal yang abadi; Linggadan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan negatif, serta melambangkan malam hari. Lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang "alu" dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 117,7 meter obelisk di atas landasan persegi setinggi 17 meter, pelataran cawan. Monumen ini dilapisi dengan marmer Italia.
Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter dirancang sebagai bagian dari sistem pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsul Jenderal Kehormatan, Dr. Mario, di Indonesia. Pintu masuk Monas terdapat di taman Medan Merdeka Utara dekat patung Pangeran Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju tugu Monas. Loket tiket berada di ujung terowongan. Ketika pengunjung naik kembali ke permukaan tanah di sisi utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling melihat relief sejarah perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah nasional melalui pintu di sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju ruang kemerdekaan atau lift menuju pelataran puncak monumen.

*   Ukuran dan Isi Monas

Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
·         Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
·         Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
·         Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
·         Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI. Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta.
*             Mengunjungi Museum Sejarah Indonesia di Bawah Tanah
Pintu Masuk Museum Monas
Terletak dikedalaman 4 meter di bawah Monas, museum ini hanya bisa dimasuki melalui 1 terowongan bawah tanah yang berada di bawah lingkar Monas yang menghadap ke arah patung pangeran Diponegoro yang sedang menaiki kuda.
Pintu masuk terowongan tersebut berada di belakang patung pangeran Diponegoro, cukup menuruni tangga dan ikuti saja jalan lalu kita akan bertemu dengan loket tiket.

Loket Masuk Monas
Harga tiket bisa berbeda-beda, tergantung usia yang akan memasuki museum. Tiket museum juga sudah termasuk boleh naik keatas cawan Monas. Cawan Monas sendiri merupakan puncak yang berada di lantai 4 Monas, bentuknya seperti cawan lilin kalau dilihat dari jauh.
Berikut harga tiket masuk hingga tiket naik puncak Monas.
·         Tiket Masuk Monas untuk Anak-anak
·         Museum & cawan Monas: Rp 2.000,
·         Puncak Monas: Rp 2.000
·         Tiket Masuk Monas untuk Mahasiswa
·         Museum & cawan Monas: Rp 3.000,
·         Puncak Monas: Rp 5.000
·         Tiket Masuk Monas untuk Dewasa
·         Museum & cawan Monas: Rp 5.000,
·         Puncak Monas: Rp 10.000

Sebelum memasuki kawasan dalam Monas, kita akan melalui terowongan bawah tanah terlebih dahulu. Diujung terowongan biasanya ada seorang petugas yang berjaga untuk mengecek tiket masuk.
*   Relief Sejarah Indonesia
Relief timbul sejarah Indonesia menampilkan Gajah Mada dan sejarah Majapahit
Pada tiap sudut halaman luar yang mengelilingi monumen terdapat relief yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa lampau; menampilkan sejarah Singhasari dan Majapahit. Relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut. Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, namun beberapa patung dan arca tampak tak terawat dan rusak akibat hujan serta cuaca tropis.
*   Museum Sejarah Nasional
Pelajar memperhatikan diorama sejarah Indonesia
Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimula dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.
*   Ruang Kemerdekaan

Ruang kemerdekaan
Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar di dari pintu sisi utara dan selatan. Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia. Diantaranya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Di dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional ini digunakan sebagai ruang tenang untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas. Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi ukiran bunga Wijaya Kusuma yang melambangkan keabadian, serta bunga Teratai yang melambangkan kesucian. Pintu ini terletak pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam. Pintu ini dikenal dengan nama Gerbang Kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka seraya memperdengarkan lagu "Padamu Negeri" diikuti kemudian oleh rekaman suara Sukarno tengah membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945. Pada sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis emas. Pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf perunggu, seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan dimuliakan Sang Saka Merah Putih, yang aslinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi karena kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera suci ini tidak dipamerkan. Sisi utara dinding marmer hitam ini menampilkan kepulauan Nusantara berlapis emas, melambangkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan
Pelataran setinggi 115 meter tempat pengunjung dapat menikmati panorama Jakarta dari ketinggian
Sebuah elevator (lift) pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut. Pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut, di arah ke selatan terlihat dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram, akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas. Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa. Pelataran cawan memberikan pemandangan bagi pengunjung dari ketinggian 17 meter dari permukaan tanah. Pelataran cawan dapat dicapai melalui elevator ketika turun dari pelataran puncak, atau melalui tangga mencapai dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter, sedangkan rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 m (3 meter di bawah tanah ditambah 5 meter tangga menuju dasar cawan). Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 meter, semuanya merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).
Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor monas tersebut merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang pengusaha Aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6b/Magnify-clip.pngPandangan Jakarta Pusat dari puncak Monumen Nasional
Taman Monas

Anda juga dapat menghilangkan rasa jenuh Anda dengan menikmati Taman Monas, yaitu sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman yang indah.Di taman ini Anda dapat bermain bersama kawanan rusa yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Selain itu Anda juga dapat berolahraga di taman ini bersama teman maupun keluarga.

Taman Monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur menari. Pertunjukan air mancur menari ini sangat menarik untuk ditonton pada malam hari. Air mancur akan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukkan laser berwarna-warni pada air mancur ini.

Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan, selain berolahraga di Taman Monas, Anda pun dapat melakukan pijat refleksi secara gratis. Di taman ini disediakan batu-batuan yang cukup tajam untuk Anda pijak sambil dipijat refleksi. Di taman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan basket yang bisa digunakan siapapun. Jika Anda lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar ini, Anda dapat menggunakan kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa saja dan terbuka secara gratis untuk umum.
Wisata Monas


Untuk mengunjungi Monas, ada banyak jenis transportasi yang dapat Anda gunakan. Jika Anda pengguna kereta api, Anda dapat menggunakan KRL Jabodetabek jenis express yang berhenti  di Stasiun Gambir. Anda pun dapat menggunakan fasilitas transportasi Bus Trans Jakarta. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, tersedia lapangan parkir khusus IRTI, atau Anda dapat memarkir kendaraan Anda di Stasiun Gambir.

Untuk dapat masuk ke bangunan Monas, Anda dapat melalui pintu masuk di sekitar patung Pangeran Diponegoro. Lalu Anda akan melalui lorong bawah tanah untuk masuk ke Monas. Anda pun dapat melalui pintu masuk di pelataran Monas bagian utara. Jam buka Monas adalah jam 9.00 pagi hingga jam 16.00 sore.

Monas dapat menjadi salah satu pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak-anak untuk lebih mengenal sejarah Indonesia. Anda pun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah untuk dinikmati siapapun.

Kantor Pengelola Monumen Nasional
Kantor Pengelola Monumen Nasional
Provinsi DKI Jakarta
Jl. Kebon Sirih No.22 Blok H Lt.IX No.53
Jakarta Pusat
Telp: (021) 382 3041
Angkutan Umum
·         Halte Monumen Nasional
Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M - Kota
Transjakarta koridor 1A jurusan Pantai Indah Kapuk - Balai Kota
Transjakarta koridor 2A jurusan Kalideres - Pulogadung
Transjakarta koridor 2D jurusan Rawa Buaya - ASMI
Transjakarta koridor 5A jurusan Kampung Melayu - Grogol
Transjakarta koridor 6A jurusan Ragunan - Monas (via Kuningan)
Transjakarta koridor 6B jurusan Ragunan - Monas (via Semanggi)
Transjakarta koridor 9B jurusan Pinang Ranti - Kota
Bis Malam Transjakarta koridor M1 jurusan Blok M - Kota
Bis Malam Transjakarta koridor M2 jurusan Harmoni - Pulogadung
Bis Malam Transjakarta koridor M6 jurusan Harmoni - Ragunan
Bis Malam Transjakarta koridor M7 jurusan Harmoni - Kampung Rambutan
·         Halte Monas 1
Transjakarta koridor GR1 jurusan Bundaran Senayan - Harmoni
Bus Wisata Transjakarta koridor 2
Bus Wisata Transjakarta koridor 4
Bus Wisata Transjakarta koridor 6
·         Halte Monas 2
Transjakarta koridor GR1 jurusan Bundaran Senayan - Harmoni
Bus Wisata Transjakarta koridor 1
Bus Wisata Transjakarta koridor 6
·         Halte Monas 3
Transjakarta koridor GR1 jurusan Bundaran Senayan - Harmoni
Bus Wisata Transjakarta koridor 1
Bus Wisata Transjakarta koridor 2
Bus Wisata Transjakarta koridor 4
Bus Wisata Transjakarta koridor 6
·         Halte IRTI
Transjakarta koridor GR1 jurusan Bundaran Senayan - Harmoni
Bus Wisata Transjakarta koridor 1
Bus Wisata Transjakarta koridor 2
Bus Wisata Transjakarta koridor 3
Bus Wisata Transjakarta koridor 4
Bus Wisata Transjakarta koridor 5
Bus Wisata Transjakarta koridor 6
·         Halte Balaikota
Transjakarta koridor 2 jurusan Harmoni - Pulogadung
Transjakarta koridor 2A jurusan Kalideres - Pulogadung
Transjakarta koridor 2D jurusan Rawa Buaya - ASMI
Bus Malam Transjakarta koridor M2 jurusan Harmoni - Pulogadung
·         Bus Daya Sentosa Utama 157 jurusan Pasar Senen - Cimone (via Grogol)
·         Bus AJA P 106 jurusan Pasar Senen - Cimone
Galeri
·        
Museum Sejarah Nasional Indonesia di kaki monumen.



·   Diorama sejarah Indonesia di dalam museum.


·        
Monas di kala malam.

·     
Dewi Pertiwi

·       
Garuda Pancasila di dalam Ruang Kemerdekaan Monas.

·        
Naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia disimpan di Ruang Kemerdekaan Monas.

·        
Peta Nusantara berlapis emas di dalam Ruang Kemerdekaan.
Referensi :
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

§  Thetripcorner - Monas: Wisata Sejarah dan Rekreasi Favorit di Jakarta
Heuken, A, (2008) Medan Merdeka - Jantung Ibukota RI, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta, No ISBN
 Jakarta Local Government website: Museums in Jakarta
National Monument Office, Jakarta Capital City Administration (1996), National Monument: The Monument of the Indonesian National Struggle ISBN 979-95172-0-6


Nah jika bicara mengenai Monas, berikut salah satu karya liputan saya mengenai monas (Monumen Nasional) https://www.youtube.com/watch?v=yAR11IZ6LCE&t=74s