Senin, 13 November 2017

LIPUTAN BERITA SOSIAL BUDAYA

Perpaduan Dua Kebudayaan Indonesia Bersatu di Pernikahan Kahiyang-Bobby dan Menjadi Pesta Rakyat

SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution pada Rabu, 8 November 2017. Pernikahan berlangsung di Graha Saba Buana Solo, Jawa Tengah.

Konsep pernikahan Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu menuai apresiasi. Pesta pernikahan tidak hanya menjadi momentum kebahagiaan dua sejoli yang diikat tali cinta, melainkan juga perayaan kebudayaan sekaligus kebinekaan di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan, pernikahan tersebut seperti pesta rakyat. Lantaran, acara dihadiri seluruh lapisan masyarakat.
"Kita menyaksikan selayaknya pesta rakyat yang dihadiri dari tukang becak, tetangga, hingga pejabat negara yang datang, tapi pestanya tetap teratur rapi. Semua sederhana dari undangan, pesta, dan sajiannya. Spirit-nya adalah membangun kebersamaan," ujarnya. Sekitar 8.000 undangan hadir dalam acara pernikahan tersebut. Pejabat, politikus, keluarga, hingga tetangga menghadiri acara yang digelar dari siang hingga malam hari hari.

Ini pesta rakyat yang benar-benar pesta rakyat untuk rakyat. Kemudian kirab yang tadi itu kan merupakan pesta budaya juga, sekalian pesta rakyat, pernikahan ini benar-benar ingin mengekspresikan kebinekaan di dalam sebuah formasi pernikahan, bagaimana tidak, meski rangkaian pernikahan dilangsungkan menggunakan adat Solo, namun unsur kebudayaan lain di tanah air turut dimasukkan ke dalamnya.

Salah satunya yakni penggunaan busana adat penerima tamu. Mulai dari pakaian daerah Sumatera Utara, Bali, DKI Jakarta, Kalimantan hingga Nusa Tenggara Timur, dikenakan oleh para penerima tamu yang terdiri dari personel TNI-Polri wanita.




Apalagi setelah resepsi ini, akan ada lagi resepsi yang digelar pengantin pria. Acara itu dilaksanakan di Sumatera Utara. Sungguh membuat kami tidak sabar melihat pesta kebudayaan berbalut pesta perkawinan di sana.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo juga mengapresiasi pesta pernikahan Bobby-Kahiyang yang kental dengan rasa budaya Indonesia, khususnya Jawa.
"Saya lihat dari sisi ada upaya Beliau (Presiden) memelihara budaya (Jawa) dengan ada acara siraman, midodareni dan lain-lain. Walaupun secara keseluruhan ada unsur Indonesia, tapi jangan budaya lokalnya dihilangkan, harus dilestarikan," ujar dia.
Agus juga kagum atas kesederhanaan pesta pernikahan anak Presiden ini. Ia berharap, pernikahan Bobby-Kahiyang menjadi contoh ketika pejabat menikahkan anaknya.

Pernikahan Kahiyang-Bobby, Merayakan Kebinekaan ala "Kids Zaman Now"

Bagus untuk 'Kids Zaman Now'
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono juga mengapresiasi pelaksanaan pesta pernikahan Bobby-Kahiyang yang dia nilai sebagai pesta sederhana namun besar.

Apalagi, pemberitaan pernikahan ini tidak pernah berhenti memenuhi media massa, baik cetak, radio hingga elektronik. Hal ini baik untuk mengampanyekan kebudayaan Indonesia, unsur penting dalam pernikahan putri Presiden ini.
"Menurut saya ini untuk memelihara budaya kita. Ini penting, apalagi untuk 'kids zaman now' ya. Ada cara (kampanye budaya). Enggak perlu lagi baca bukum cukup tau nonton saja," ujar Basuki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar