Kamis, 08 Februari 2018

5 HAL YANG HARUS ANDA LAKUKAN SAAT KERJA PRAKTEK

Semester ini akan segera berakhir. Bagi Anda mahasiswa tahun ketiga, bisa jadi ini menandakan satu hal. Waktunya Kerja Praktek (KP). KP atau biasa disebut Kapita Selekta / Praktek Kerja Lapangan sendiri adalah satu satu media yang biasa dilakukan oleh perguruan tinggi untuk memberikan kesempatan para mahasiswanya merasakan langsung praktek keilmuan mereka di dunia kerja. Berbeda dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang biasanya dilakukan di desa-desa dan beramai-ramai oleh mahasiswa lintas jurusan, KP biasanya dilakukan dengan magang pada posisi tertentu di perusahaan-perusahaan. Selain bertujuan memberikan pengalaman dunia kerja, KP biasanya dijadikan sarana untuk mengetahui keterkaitan antara ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan implementasinya di dunia kerja. Karena fungsi KP ini sendiri cukup penting, ada beberapa hal yang kayaknya penting banget Anda lakukan saat KP. Apa aja ? Langsung aja deh dicek di TKP.

1.Belajar Profesionalime Kerja
Ini hal yang paling utama. Saat KP, Anda akan diminta untuk belajar menjadi seorang karyawan, seorang profesional, dan membiasakan diri bersikap selayaknya seorang profesional dalam dunia kerja. Apa itu professional ? Simpelnya, professional adalah melakukan sesuatu pada tempatnya, dan mengutamakan kepentingan perusahaan / hubungan kerja daripada kepentingan pribadi. Jadi ga ada lagi yang namanya telat masuk kantor, telat ngumpulin tugas, telat datang meeting, ga bisa nyelesaiin tugas dari atasan karena belum pernah diajarin waktu kuliah, atau datang ke kantor dengan pakaian yang kucel dan ga rapi. Tinggalkan segala kebiasaan buruk saat kuliah itu saat di dunia kerja. Dalam dunia professional, kepercayaan adalah hal yang terpenting, dan kepercayaan terhadap Anda dapat dengan sangat mudah dilihat dari berbagai aspek, termasuk dari hal-hal sederhana yang menurut Anda sepele.

2. Belajar Dewasa
Saat memilih perusahaan tempat KP, cukup banyak mahasiswa yang memilih perusahaan yang berlokasi di luar kota tempat ia kuliah. Salah satu pertimbangannya adalah cari pengalaman dan lingkungan baru, selain kesempatan jalan-jalan tentunya. Sebenernya ga ada yang salah tentang hal ini, justru memilih perusahaan tempat KP di luar tempat kuliah bisa memberikan Anda pengalaman baru akan arti kedewasaan dan kemandirian. Bagaimana menentukan lokasi tempat tinggal yang strategis, mengatur jam berapa berangkat dan naik apa ke kantor, mengatur keuangan sehari-hari, hingga menyelesaikan sendiri urusan rumah tangga yang terkesan sepele seperti mencuci baju. Dunia kerja adalah dunia kemandirian. Diharapkan ketika memasuki dunia kerja, Anda “sudah selesai” dengan urusan-urusan pribadi dan dapat benar-benar fokus akan tanggung jawab pekerjaan itu sendiri, dan melalui hal-hal ini Anda dapat berlatih untuk terbiasa hidup mandiri.

3. Belajar Implementasi Ilmu Perkuliahan di Dunia Kerja
Pernah kepikiran ga sih kenapa kita harus capek-capek ngerjain tugas yang seabrek dari dosen ? Begadang sampe mata marah cuma buat ngumpuin tugas tepat waktu dan berbagai penderitaan khas mahasiswa lainnya. Nah ini semua itu akan terjawab saat Anda KP. Apa aja implementasinya, kenapa kita mempelajari itu, apa manfaat bagi kita ke depannya, bisa Anda amati selama proses pelaksanaan KP. Dengan mengetahui implementasi materi perkuliahan di dunia kerja, kita bisa mengetahui apa potensi diri kita dan apa kemampuan yang perlu diperdalam sebagai bekal pasca kampus nantinya.

4.   Belajar Membangun Jejaring
Dalam dunia yang benar-benar kompetitif sekarang ini, jaringan dan relasi mutlak menjadi atribut pendukung bagi seseorang dalam mencapai kesuksesan. Saat Anda KP, Anda akan berkenalan dengan lingkungan professional untuk pertama kalinya. Jangan sia-siakan kesempatan ini dan mulailah membangun nama baik. Selain didapat dari kinerja yang baik, nama baik dapat dikembangkan dengan kemampuan membangun jejaring yang mumpuni. Mulailah membangun jejaring dari orang-orang terdekat, mulai dari rekan di kantor, teman-teman satu angkatan magang lintas universitas di kantor, hingga atasan atau supervisor magang di kantor. Ga cuma bermanfaat secara kasat mata, dari sudut pandang agama pun, menjalin tali silaturahim dapat menambah umur dan rejeki. Jadi memang sama sekali ga ada salahnya.

5.   Belajar Mengetahui Prospek Karir
Hampir mirip sama poin ketiga. Selain bisa tau apa implementasi materi perkuliahan di dunia kerja, saat KP Anda juga bisa mengetahui prospek pekerjaan yang dapat Anda pilih nantinya saat pasca kampus. Apa saja pilihannya, apa plus minus nya, bagaimana jenjang karirnya bisa Anda ketahui. Maka dari itu jangan cuma jadi anak magang yang antisosial, yang datang ke kantor, duduk, ngerjain tugas, istirahat, ngerjain tugas lagi, terus pulang on time. Bangunlah kedekatan dengan rekan sekantor, seringlah berdiskusi dan bertanya. Diharapkan dari sana kita bisa memahami apa yang dunia kerja butuhkan dari keilmuan yang tengah Anda pelajari, didukung dengan pemahaman implementasi ilmu perkuliahan di dunia kerja, potensi dan skill yang dapat diperdalam untuk pasca kampus, sehingga sebelum lulus pun Anda sudah dapat merencanakan prospek karir yang paling sesuai bagi diri Anda.

Punya pendapat lain soal hal-hal yang perlu dilakukan saat KKP? Silakan ditambahkan di kolom komentar 


Kuliah Kerja Praktik Jalan Dapat Pekerjaan sebelum Jadi Sarjana



Tahun ini adalah semester di mana kami sedang melakukan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Jadi, di semester ini kami mempraktikkan teori yang selama ini kami pelajari di kelas. Seperti KKP pada umumnya, melalui sebuah proposal yang sudah disiapkan oleh pihak kampus, kami disuruh mencari perusahaan di mana kami bisa melakukan KKP. Bagi sebagian teman yang tidak bekerja, mereka akan sibuk mencari perusahaan untuk melakukan KKP. Bagi yang sudah kerja seperti saya dan teman yang lainnya, kami tak perlu lagi mencari perusahaan untuk melaksanakan KKP. Sambil nyari duit ya kami sekalian KKP.

KKP sendiri diadakan agar mahasiswa dapat mengerahkan seluruh kemampuan akademiknya, sekaligus mempraktikkannya. Lebih dari itu KKP berfungsi juga sebagai pengenalan dunia kerja yang sesungguhnya kepada mahasiswa. Jadi, secara tak langsung pengalaman KKP ini dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja setelah nanti lulus kuliah.

Tapi sekalipun sangat bermanfaat, ada saja mahasiswa yang malas melakukan KKP. Dari beberapa hasil dengar dan lihat saya, ada saja mahasiswa yang merekayasa KKP-nya. Contohnya seperti KKP di kafenya teman, atau di perusahaan yang ada kenalan. Keuntunganya?Mereka tak perlu datang untuk KKP, tahu-tahu nanti di laporannya sudah tercantum tanda tangan atasan selama KKP, cap perusahaan serta laporan selama KKP.

Terserahlah itu gimana mereka aja. Tapi ada beberapa hal mungkin harus saya share kenapa kita harus serius dan melihat KKP ini sebagai peluang emas bagi kita yang belum selesai kuliahnya. Tentu saya tidak sekedar memberi pandangan, tapi saya akan tuliskan beberapa pengalaman yang saya tahu, di mana KKP dapat menjadi jembatan emas untuk masa yang akan datang.

1. Kesempatan untuk Bekerja di Perusahaan Impianmu

Kalau bukan karena harus cari uang, saya sendiri akan memanfaatkan momen ini untuk melaksanakan KKP di perusahaan impian saya. Misalnya Kompas. Memang sih belum tentu diterima, tapi setidaknya sudah usaha. Banyak mahasiswa tidak sadar kalau proposal KKP yang disediakan oleh kampus adalah tiket gratis untuk masuk ke dalam perusahaan ternama hingga perusahaan yang dicita-citakan. Memang KKP ada masanya, setelah selesai kita harus meninggalkan perusahaan tersebut. Tapi saat kita melakukan KKP di sebuah perusahaan, sebenarnya kita sedang mencuri start.

Salah senior saya ada yang melakukan KKP di sebuah stasiun televisi. Luar biasanya, saat ini dia telah bekerja di stasiun televisi tersebut. Sering dia mem-posting foto-fotonya saat bertemu artis. Bayangkan, semua hanya berawal dari KKP. Hal yang sama terjadi pada anak teman kerja saya yang bercerita kalau anak perempuannya yang dulu KKP di kantor pajak, kini malah ditawari untuk bekerja di sana. Demikian pula anak anak SMA dan SMK yang dulu Praktek Kerja Lapangan (PKL) di toserba tempat saya bekerja. Saat ada penerimaan karyawan, malah bagian personalianya menyuruh mereka untuk memasukan lamaran untuk nanti diproses dan diterima bekerja.

Tentu semua itu adalah efek dari yang namanya KKP dan PKL saat kita masih menempuh pendidikan, entah itu SMA sederajat atau kuliah. Kalau selama numpang KKP atau PKL di sebuah perusahaan kita menunjukkan loyalitas dan totalitas, yang ada bukan kita yang nyari kerja, tapi kitalah yang lebih dulu di-booking oleh perusahaan tersebut. Dari contoh sederhana ini seharusnya kita tak menyia-nyiakan kesempatan untuk KKP.

2. Kesempatan untuk Menambah Relasi yang Mendatangkan Rekomendasi

Mungkin kita sudah biasa mendengar kata relasi. Tapi banyak yang tidak sadar, bahwa relasi bukan cuman untuk gaya-gayaan karena punya banyak teman. Relasi mendatangkan rekomendasi. Dosen saya pernah bercerita bahwa kebanyakan mereka yang diterima bekerja bukan karena kegagahan dan isi otaknya, melainkan karena adanya orang dalam, relasi yang mendatangkan rekomendasi.
Selama saya melamar kerja, rasanya semua karena bantuan relasi. Hanya satu dua yang hasil melamar sendiri. Bahkan saya pernah melamar kerja di sebuah perusahaan tapi tidak diterima, Lalu teman saya memberi tahu bahwa dia memiliki teman di perusahaan yang sudah menolak saya itu lalu meminta agar saya menitipkan surat lamaran saya kepada dia lalu dia akan menitipkanya pada temanya itu. Hasilnya? Saya diterima.

Ada banyak contoh yang saya lihat bagaimana kekuatan relasi yang mendatangkan rekomendasi ini dapat membukakan jalan bagi kita yang tengah mencari kerja. Bukan berarti kalau melamar tanpa relasi tak akan dapat kerja. Tapi di situlah manfaat KKP, kita akan mengenal banyak pelaku di dunia kerja. Minta nomor handphone-nya dan titipkan lamaran kita saat mereka membuka lowongan kerja. Apalagi perusahaan yang masih kental kekeluargaanya, atau statusnya perusahaan keluarga, sudah dipastikan satu keluarga ada yang bekerja di sana semua. Kenapa itu bisa terjadi? Tentu karena rantai relasi yang selalu siaga menempatkan kenalanya saat sebuah lowongan dibuka.

3. Biar Paham kalau Dunia Kerja dengan Dunia Kampus Itu Beda Banget!

Kalau di kampus kita bakal ketemu teman sebaya yang bisa diajak ketawa-ketawa, jangan harap bakal nemuin yang sama di dunia kerja. Malahan kampus sesungguhnya itu ya dunia kerja, karena di sana kita bakal ditempah secara emosi dan karakter. Kalau di kelas kamu kritis dan pendebat ulung, lalu bisa mengeksplorasi suatu topik untuk kemudian menunjuk tangan dan memberi pendapat, jangan harap itu berlaku di dunia kerja. Mau sejago apa pun pengetahuan kamu tentang politik, saat kamu KKP di perusahaan semen, satu-satunya hal yang perlu kamu lakuin adalah menghapal jenis produk, proses distribusi, cara menjual, stock barang, tergantung kamu KKP di posisi apa.

Kita dikasih materi dan pengenalan produk perusahaan itu, lalu kita mengerjakan jobdesk yang sudah digariskan.Jadi saat KKP kita belajar disiplin dan mengerjakan hal-hal yang ada hubunganya dengan perusahaan, lain dari itu hanyalah sebuah selingan. Itu sebabnya dengan melaksanakan KKP dengan baik kita tak akan terkaget-kaget ketika kelak bekerja. Mentalnya sudah ada. Kita jadi tahu bahwa kadang-kadang hal yang terdengar begitu kental standard operating procedure-nya (SOP) ternyata pada praktik di lapanganya tidak terlaksana.

Nah, hal-hal beginilah yang bakal banyak kita pelajarin saat KKP. Jadi, bukan sekedar nulis laporan. Tapi kita juga belajar memahami ritme dalam dunia kerja. Belajar diketawain karena belum tahu apa-apa, belajar menerima saat ditunjuk-tunjuk dan belajar untuk jadi seorang pekerja profesional.

Tentu masih banyak lagi manfaat yang bisa dipetik jika kita melaksanakan KKP atau PKL dengan baik. Tapi saya yakin tiga hal di atas sudah cukup untuk mengubah keengganan kita dan melihat kegiatan magang ini sebagai sebuah peluang yang mendatangkan berbagai keuntungan.

7 Tips Memilih Tempat Magang untuk Membangun Karier Impian

7 Tips Memilih Tempat Magang untuk Membangun Karier Impian

Kesempatan magang sebelum lulus kuliah ataupun saat sedang mencari pekerjaan tetap adalah tawaran yang perlu kamu pertimbangkan. Sedikit banyak akan ada gambaran soal dunia kerja yang bakal kamu dapat lewat magang. Beberapa kampus bahkan sudah memasukkan magang sebagai salah satu mata kuliah yang harus dipenuhi kreditnya sebelum menyusun skripsi, sekaligus memberi kesempatan buat para mahasiswanya untuk mengumpulkan data terkait penelitian skripsi.


Saya pernah baca satu artikel soal magang—berdasarkan data dari National Association of Colleges and Employers ada 61% mahasiswa yang ikut program magang saat kuliah, dan 52% dari jumlah tadi sudah dapat tawaran kerja sebelum kelulusan. Hal ini juga berlaku di Indonesia, pengalaman yang kamu punya dari magang akan bantu perusahaan yang kamu lamar untuk mempertimbangkan aplikasimu. Misalnya kalau kamu memang passionate dengan dunia jurnalistik, pengalaman magang di media lokal atau radio pasti akan menambah nilai jual CV kamu. Tapi, jangan asal pilih tempat magang juga, ya! Kamu perlu pertimbangkan beberapa faktor yang akan saya bagi tipsnya di artikel ini.

1. Bidang atau sektor yang akan dimasuki


Magang yang berhubungan dengan mata kuliah atau penelitian skripsi tentu akan lebih memudahkan kamu untuk menentukan tempat yang akan dituju. Tapi, kalau kamu mau magang untuk mengisi libur panjang semester atau hari-hari yang sudah semakin lengang di akhir perkuliahan, ada baiknya kamu sesuaikan tempat magang dengan tujuan kerja kamu setelah lulus kuliah. Beberapa teman saya memilih magang di lembaga non profit karena memiliki jiwa volunteer yang tinggi. Sementara teman lain memilih magang di kantor-kantor milik pemerintah karena ingin tahu dunianya PNS sebelum memutuskan untuk ikut CPNS nantinya. Bagi kamu yang kuat dengan persaingan perusahaan swasta, tidak ada salahnya juga mencicipi lebih dulu rasanya lewat kegiatan magang. Intinya sih, sesuaikan tempat magang dengan sektor kerja yang mau kamu tekuni setelah lulus nanti.

2.   Lokasi tempat magang

Magang di luar kota atau daerah terpencil jadi pilihan kamu? Tidak ada salahnya juga jika memang berkaitan dengan pekerjaan yang nanti akan kamu pilih. Seperti yang saya ceritakan di poin pertama, jika sektornya sesuai, lokasi kemudian jadi pertimbangan selanjutnya. Nostalgia ke masa kuliah, teman-teman dari fakultas Geologi dulu harus merasakan magang di pedalaman hutan Kalimantan atau Sumatera karena lokasi penelitian skripsinya ada di sana. Kondisi seperti ini tentu tidak memberi kesempatan buat memilih. Berbeda cerita kalau kamu ingin bekerja di kota besar atau tidak jauh dari rumah, maka tempat magang seperti bank atau perkantoran bisa jadi pilihan untuk kamu merasakan simulasi kerja.


3.   Skill yang akan kamu dapat


Bicara soal poin ini, mungkin kamu akan dapat jawaban sekenanya dari teman-teman yang juga sedang mencari tempat magang karena posisi sebagai anak magang memang tidak memberi jaminan apapun buat kemajuan skill kamu. Tapi, kamu bisa cari tahu deskripsi kerja dari posisi atau divisi yang akan jadi tempat kamu internship. Kriteria yang ditentukan perusahaan itu perlu kamu ingat dan gali lebih banyak lagi sewaktu kamu sudah diterima dan mulai magang di sana. Skill ini yang bisa kamu kenali lebih dalam supaya selesai magang, kamu punya pengetahuan yang sudah lebih dibanding awal masuk.

4.   Durasi dan waktu magang


Durasi yang kamu punya untuk bisa ada di tempat magang juga harus sudah jelas dan diinfokan ke pihak kantor sebelum persetujuan. Jika waktu magang kamu akan setiap hari dan berbenturan dengan jadwal bimbingan skripsi misalnya, pastikan atasan kamu sudah tahu dan mau memberi toleransi untuk hal tersebut. Periode magang di tengah tahun biasanya bisa lebih panjang dibanding saat libur akhir tahun, mengingat kalendar akademik Indonesia yang kebanyakan mulai tahun ajaran baru di pertengahan tahun. Sekarang ini banyak juga tawaran magang dari Kementerian yang lokasinya di luar negeri, loh! Konsekuensi jika magang di luar negeri biasanya lulus sedikit lebih lama, 1-2 semester bagi kamu yang durasi magangnya lebih dari 3-6 bulan. Tapi kalau manfaatnya besar buat bekal kerja kamu, kenapa tidak?

5.   Pengalaman kerja

Salah satu hal penting yang perlu kamu perhatikan saat mencari tempat magang adalah pengalaman kerja seperti apa yang akan kamu dapatkan? Kebetulan di Indonesia memang tidak semua perusahaan atau kantor memberikan tugas sewajarnya tugas seorang staf kepada anak magang. Tidak jarang juga cerita anak magang yang tugasnya cuma bantu fotokopi atau mendata dokumen saja. Maka itu, nilai pengalaman kerja yang ditawarkan tempat magang juga perlu kamu pertimbangkan. Kamu bisa tanya ke senior yang sudah pernah bekerja di perusahaan tersebut kalau memang ada, tapi kalau tidak sebaiknya kamu cari tahu. Apakah kantor ini akan mengajarkan kamu untuk berorganisasi dengan profesional? Apakah jenis pekerjaannya mendapatkan supervisi langsung dari manajemen atau hanya sekedar mengikuti alur yang sudah ada tanpa bisa berdiskusi dengan atasan?

6.   Paid/unpaid internship?

Bagi beberapa mahasiswa, yang menarik dari mengambil kesempatan magang adalah uang saku yang bakal diberikan kantor/perusahaan di setiap akhir bulan selama internship. Hal ini cukup wajar, karena seharusnya anak magang juga tetap dihargai walaupun tidak sebesar yang didapat pegawai kontrak apalagi pegawai tetap. Di luar negeri sudah ada aturan gaji minimum yang bisa diberikan pada mahasiswa yang magang baik di dalam atau luar kampus. Tapi di Indonesia hanya beberapa perusahaan yang cukup mengapresiasi keberadaan dan kontribusi anak magang. Jadi kalau masalah gaji atau uang saku menjadi pertimbanganmu, cari tahu juga sebelum kamu mendaftar ya. Tentu kamu bisa cek juga di Glints info soal tempat magang dari berbagai sektor.

7.   Potensi network

Tips terakhir dari saya, pastinya juga tips dari banyak pihak dan orang-orang yang sudah pernah melewati masa magang, yaitu network. Tidak dipungkiri, network adalah salah satu yang dikejar dari kesempatan magang. Kamu akan punya kenalan baru yang sudah profesional di bidangnya, rekomendasi yang baik dari atasan di tempat magang akan menambah bobot profil kamu juga, khususnya kalau sektor kerja yang mau kamu tuju linear dengan perusahaan tempat magang terdahulu. Wejangan dan cerita soal pengalaman para profesional juga akan kamu dapat ketika magang, asalkan kamu tidak pasif dan tetap kooperatif selama magang.

Banyak sekali ya yang harus dipertimbangkan sebelum mengikuti program magang di suatu perusahaan. Kamu sendiri sudah menentukan belum akan magang di mana? Semoga tipsnya bisa bermanfaat dan membantu kamu menentukan tempat magang, ya!


Glints adalah platform bagi para profesional muda untuk mengembangkan kariernya. Salah satunya adalah dengan menyediakan berbagai informasi kesempatan magang yang sedang dibuka oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, mulai dari startup lokal hingga MNC besar. Yuk, lihat lowongan-lowongan magangnya. Siapa tahu ada yang cocok dengan bidang karier yang ingin kamu bangun!

Kuliah Kerja Praktek (KKP) ATAU MAGANG

Pengertian
1.     Kuliah Kerja Praktek (KKP) merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa berupa magang atau observasi di perusahaan atau instansi pemerintah secara terbimbing dan terpau sebagai persyaratan kelulusan.
2.     Magang adalah bentuk belajar dan berlatih keterampilan pada dunia kerrja yang lebih menekankan pada praktek daripada teori.
3.     Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kalaborasinya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.
4.     Kuliah Kerja Praktek (KKP) merupakan proses perpaduan berbagai komponen pengetahuan teoritis dengan praktek.


Maksud
Memberi pengalaman bagi mahasiswa untk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya di dalam perkuliahan pada kegiatan nyata dibidang studinya masing-masing.

Tujuan
1.     Mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya.
2.     Agar mahasiswa mendaptka pengalaman secara faktual dilapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang professional, yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkan dalam kehidupan dunia kerja yang nyata.

Sistem Magang di Indonesia
Magang merupakan syarat utama untuk melalui proses pendidikan. Mahasiswa tingkat akhir diwajibkan untuk melakukan magang di suatu perusahaan terdahulu sebelum mendapatkan gelarnya. Apa definisi dan manfaat program magang? Bagaimana panduan magang?
Bagi mahasiswa tingkat akhir, pasti kalian sangat akrab dengan kata magang. Ya, magang memang merupakan salah satu syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana. Tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi mengakibatkan proses magang menjadi sangat penting untuk ke depannya. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan magang? Kenapa Universitas mengharuskan kita untuk mengikuti program magang? Yuk kita bahas bersama!

Undang-Undang atau Peraturan Khusus Yang Mengatur Mengenai Magang
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30. Dan lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
Dalam Peraturan Menteri tersebut, Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.