A. Pengertian
Jurnalisme/Jurnalistik Online
Jurnalisme/Jurnalistik adalah
kegiatan mengumpulkan, menulis, mengedit, menerbitkan berita melalui koran
dan majalah atau memancarkan berita melalui radio, televisi dan internet.
Jurnalisme merupakan bagian dari komunikasi massa secara luas. Kendati
pengertian jurnalisme kini mencakup medium yang sangat luas (termasuk juga
radio, televisi, internet bahkan bioskop), medium dasar dari jurnalisme adalah
suratkabar. Wartawan pada umumnya mengadopsi metode dan prinsip
jurnalisme tradisional pada koran dan majalah.
Online adalah
istilah bahasa dalam internet yang artinya sebuah informasi yang dapat diakses
dimana saja selama ada jaringan internet. Oleh sebab itu jurnalisme online
adalah perubahan baru dalam ilmu jurnalistik. Media online menyajikan informasi
cepat dan mudah diakses dimana saja.
Jurnalisme/Jurnalistik Online adalah
proses penyampaian informasi atau pesan yang menggunakan internet sebagai
medianya sehingga mempermudah jurnalis dalam melakukan tugasnya. Selama ini
sadar atau tidak kita hanya memahami online dalam artian ditampilkan di sebuah
situs web. Padahal 'online' mencakup berbagai tempat perkara (venue): web,
email, bulletin board system (BBS), IRC, dan lainnya. Tapi tentu bukan tanpa
alasan bahwa kebanyakan jurnalisme online saat ini diselenggarakan di web.
Jurnalistik Online
lahir pada tanggal 19 Januari 1998 ketika Mark Drugle membeberkan cerita
perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky
atau yang sering disebut monicagate.
Ketika itu Drugle berbekal sebuah laptop dan modern, menyiarkan berita tentang monicagate melalui internet. Semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita monicagate.
Ketika itu Drugle berbekal sebuah laptop dan modern, menyiarkan berita tentang monicagate melalui internet. Semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita monicagate.
Media online disebut
juga Digital Media adalah media yang tersaji secara online di internet.
Pengertian media online dibagi menjadi dua pengertian yaitu secara umum dan
khusus.
1. Pengertian Media Online secara Umum yaitu segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet yang berisikan teks, foto, video dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online. Dengan pengertian media online secara umum ini,maka email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial (sosial media) masuk dalam kategori ini.
2. Pengertian Media Online secara Khusus yaitu terkait dengan pengertian media dalam konteks komunikasi massa. Media adalah singkatan dari media komunikasi massa dalam bidang keilmuan. Komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodesitas. Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website (situs web), radio-online, tv-online, pers online, mail online dll. Dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya. Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita didalamnya. Contennya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi dll.
Dari beberapa
pengertian tentang Jurnalistik Online dapat disimpulkan bahwa :
1.
Jurnalistik Online adalah tipe jurnalistik yang
dipraktikkan melalui media internet.
2.
Pengumpulan fakta, cerita, dan laporan yang diproduksi
dan didistibusikan melalui internet.
3. Jurnalistik Online adalah proses pengumpulan,
penulisan, penyuntingan, dan penyebarluasan berita secara online di internet.
Jurnalistik Online (Online
Journalism) adalah pelaporan fakta yang diproduksi dan disebarkan melalui
internet. "Online journalism is defined as the reporting of facts when
produced and distributed via the Internet"
Dahulu, jurnalistik
"hanya" berlaku di suratkabar (koran), majalah, radio, televisi, dan
film --lima media komunikasi massa yang dikenal dengan sebutan "The Big
Five of Mass Media" (Lima Besar Media Massa). Kini, jurnalistik juga
berlaku di internet atau media online sehingga melahirkan "ilmu baru"
bernama jurnalistik online (online journalism ).
Jurnalistik Online bahkan sudah “beranak” dengan
melahirkan “cabang” berupa:
1.
“Jurnalisme blog” (Blog journalism)
2.
“Jurnalistik mobil” (Mobile journalism)
3.
“Jurnalisme twitter” (Twitter journalism)
Jurnalistik
Online juga menumbuhkembangkan konsep “Jurnalisme Warga” (Citizen Journalism)
yang diperkokoh dengan perkembangan media sosial (social media) seperti
Facebook, Twitter, dan Youtube.
Jurnalistik
Online bahkan cepat berkembang dengan memunculkan "jurnalistik
baru" yang masih dalam lingkup jurnalistik online: mobile
journalism (jurnalistik mobil), yaitu aktivitas jurnalistik melalui mobile
device --mobile phone, smarphone, tablet computer, dsb.
Mobile
Journalism
Kian mempercepat
proses penulisan dan penyebarluasan berita di media online. Wartawan bisa
melaporkan peristiwa (menulis berita) kapan dan di mana saja, bahkan saat
sebuah peristiwa sedang berlangsung.
Jurnalistik Online
juga memperkuat atau menumbuhkembangkan jurnalisme warga (citizen journalism)
dengan memanfaatkan blog atau media sosial (social media). Kini, setiap orang
bisa menjadi wartawan, dalam pengertian meliput peristiwa dan melaporkannya
melalui internet.
Jurnalisme Online adalah proses penyampaian informasi
dengan menggunakan media internet. Saluran atau medianya disebut media online
atau situs berita (news site).
Jurnalistik Online disebut juga :
Jurnalistik Online disebut juga :
1. Jurnalisme
Internet - Internet Journalism
2. Jurnalisme
Siber - Cyber Journalism
3. Jurnalistik
Digital - Digital Journalism
4. Jurnalisme
Website - Wesbite Journalism
5. Jurnalisme
Multimedia - Multimedia Journalism
6. Jurnalistik
Modern - Modern Journalism
B.
Karakteristik Jurnalistik Online
1. Real
Time
Karakteristik jurnalisme online yang paling popular adalah sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau teletype.
Karakteristik jurnalisme online yang paling popular adalah sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau teletype.
2. Up to
Date
Namun dari sisi penerbit sendiri, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet maka ia mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga.
Namun dari sisi penerbit sendiri, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet maka ia mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga.
Inilah yang memungkinkan para pengguna atau pembaca
untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih
sering dan terbaru.
3. Multimedia
Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.
Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.
4. Interaktif
Selain itu, jurnalisme online dapat dengan mudah bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain.
Ini berarti, pengguna atau pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas, bahkan sama sekali berbeda.
Selain itu, jurnalisme online dapat dengan mudah bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain.
Ini berarti, pengguna atau pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas, bahkan sama sekali berbeda.
C. Jenis
Jurnalisme Online
Orang yang memproduksi content terutama untuk
Internet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat dianggap bekerja untuk
salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang tersebut di bawah
ini.
1.
Mainstream News sites
Bentuk media berita
online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini
menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk
yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi
Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau
minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs
berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan jurnalisme
yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian berita,
nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan
dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.
2.
Index & Category sites
Jenis jurnalisme ini
sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti
Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau
agensi (Newsindex), dan kadangkadang bahkan individu yang melakukan usaha
(Paperboy). Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke
situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut
kadang-kadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial.
Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang
diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau
bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.
3.
Meta & Comment sites
Ini adalah situs
tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan
sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s
Medianews). Kadangkadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks
yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia).
Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada
dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet.
Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media.
”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup
menjamur.
4.
Share & Discussion sites
Ini merupakan
situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan
menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di
Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik
ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global
yang tanpa batas. Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi
Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya.
Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi
berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai
Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot).
D. Prinsip
Dasar Jurnalisme/Jurnalistik Online
Prinsip Dasar Jurnalisme Online
Menurut Paul Bradshaw, prinsip dari jurnalisme online meliputi lima hal yang
disingkat sebagai B-A-S-I-C, yaitu Brevity, Adaptability, Scannability,
Interactivity, dan Commnity and Conversations.
1. Brevity (Ringkas)
Tulisan jangan bertele-tele namun bukan berarti tulisan harus pendek, namun tulisan yang panjang dapat diringkas dalam beberapa tulisan pendek sehingga lebih mudah dibaca dan dipahami.
2. Adaptability (mampu beradaptasi)
Perkembangan teknologi komunikasi memaksa jurnalis harus mampu beradaptasi dengan hal tersebut. Seorang jurnalis tidak hanya mampu menulis berita tapi juga harus mampu menggunakan video, kamera dan lainnya. Tak hanya jurnalis yang harus beradaptasi, informasipun harus beradaptasi.
3. Scannabillity (mampu dipindai)
Sebagian besar pengguna situs berita online mencari sesuatu yang spesifik. Tujuh puluh sembilan persen dari pengguna melakukan scan halaman Web. Mereka mencari informasi utama, subheadings, link, dan hal lain yang membantu mereka menavigasi teks pada layar.
Hal ini didasarkan asumsi bahwa pengguna tidak betah berlama-lama melihat monitor. Bradshaw menekankan pentingnya dua kata pertama sebagai judul untuk menarik perhatian pembaca.
4. Interactivity (interaktif)
Memberikan keleluasaan pada pembaca situs untuk memanfaatkan apa yang ditampilkan sesuai kehendak mereka atau dengan kata lain, membiarkan pemirsa (viewer atau reader) menjadi pengguna (user).
5. Community and Conversation
Beberapa tahun yang lalu, email merupakan hal yang paling populer digunakan oleh pengguna internet, namun belakangan ini mulai tergantikan dengan jaringan sosial dan pesan-pesan pendek yang menunjukkan kalau pengguna tidak hanya ingin bersikap pasif dalam menggunakan konten online. (http://jurnalistikonline1.blogspot.com).*
E. Perbedaan
Teknis Media Cetak dan Media Online
UNSUR
|
MEDIA
CETAK
|
MEDIA
ONLINE
|
Pembatasan
panjang naskah
|
Biasanya panjang naskah telah dibatasi,
misalnya 5 – 7 halaman kuarto diketik 2 spasi.
|
Tidak ada
pembatasan panjang naskah, karena halaman web bisa menampung naskah yang
sepanjang apapun. Namun demi alasan kecepatan akses, keindahan desain dan
alasan-alasan teknis lainnya, perlu dihindarkan penulisan naskah yang terlalu
panjang.
|
Prosedur
naskah
|
Naskah biasanyaharus diACC oleh redaksi
sebelum dimuat.
|
Sama
saja.Namun ada sejumlah media yang memperbolehkan wartawan di lapangan yang
telah dipercaya untuk meng-upload sendiri tulisan-tulisan mereka.
|
Editing
|
Kalau sudah naik cetak (atausudah di-film-kan
pada proses percetakan), tak bisa diedit lagi.
|
Walaupun
sudah online, masih bisa diedit dengan leluasa.Tapi biasanya, editing hanya
mencakup masalah-masalah teknis, seperti merevisi salah ketik, dan
seterusnya.
|
Tugas
desainer atau layouter
|
Tiap edisi, desainer atau layouter harus tetap
bekerja untuk menyelesaikan desain pada edisi tersebut.
|
Desainer
dan programmer cukup bekerja sekali saja, yakni di awal pembuatan situs
web.Selanjutnya, tugas mereka hanya pada masalah-masalah maintenance atau
ketika perusahaan memutuskan untuk mengubah desain dan sebagainya. Setiap
kali redaksi meng-upload naskah, naskah itu akan langsung “masuk” ke desain
secara otomatis
|
Jadwal
terbit Berkala
|
(harian,
mingguan, bulanan,dua mingguan,
|
Kapan saja
bisa, tidak ada jadwal khusus, kecuali untuk jenis-jenis tulisan/rubrik
tertentu.
|
Distribusi
|
Walau sudah selesia dicetak, media tersebut
belum bisa langsung dibaca oleh khalayak ramai sebelum melalui proses
distribusi.
|
Begitu di
upload, setiap berita dapat langsung dibaca oleh semua orang di seluruh dunia
yang memiliki akses internet.
|
Sumber:
1. Jurnalistik
Online: Panduan Mengelola Media Online. Asep Syamsul M. Romli. Nuansa Cendekia
Bandung 2009.
2. Online
Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway
Publishers, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar